Senin, 24 Juni 2013

Artikel pendidikan
Pengertian sekolah dasar dapat dikatakan sebagai kegiatan mendasari tiga aspek dasar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Ketiga aspek ini merupakan dasar atau landasan pendidikan yang paling utama. Hal ini karena ketiga aspek tersebut merupakan hal paling hakiki dalam kehidupan. Kita membutuhkan sikap-sikap hidup yang positif agar kehidupan kita lancar. Kita juga membutuhkan dasar-dasar pengetahuan agar setiap kali berinteraksi tidak ketinggalan informasi. Dan, yang tidak kalah pentingnya adalah keterampilan. Di sekolah dasar, kegiatan pembekalan diberikan selama enam tahun berturut-turut. Pada saat inilah anak didik dikondisikan untuk dapat bersikap sebaik-baiknya. Pengertian sekolah dasar sebagai basis pendidikan harus benar-benar dapat dipahami oleh semua orang sehingga mereka dapat mengikuti pola pendidikannya. Tentunya, dalam hal ini, kegiatan pendidikan dan pembelajarannya mengedepankan landasan bagi kegiatan selanjutnya. Tanpa pendidikan dasar, tentunya sulit bagi kita untuk memahami konsep-konsep baru pada tingkatan lebih tinggi.

Berkenaan dengan tujuan operasional pendidikan SD, dinyatakan di dalam Kurikulum Pendidikan Dasar yaitu memberi bekal kemampuan dasar membaca, menulis dan berhitung, pengetahuan dan ketrampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SLTP. Tujuan pendidikan Sekolah Dasar dapat diuraikan secara terperinci, seperti berikut :Memberikan Bekal Kemampuan Membaca, Menulis, dan Berhitung. 
Memberikan Pengetahuan dan Ketrampilan Dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Mempersiapkan Siswa untuk Mengikuti Pendidikan di SLTP.  
Namun melihat kenyataan di lapangan penerapan sistem pendidikan, proses pembelajaran, kualitas SDM, mutu pendidikan akademis dan non akademis, kualitas siswa dan lulusan, penerapan teknologi dan hubungan masyarakat , masih sangat perlu dilakukan peningkatan dan pengembangan.  Peningkatan dan Pengembangan kualitas atau mutu pendiudikan bangsa merupakan tanggung jawab semua pihak. Oleh karena itu sebagai masyarakat dipandang perlu berperan secara aktif guna mewujudkan hal tersebut.

                Maka inisiatif pendirian Sekolah  mts diharapkan memberikan kontribusi dan warna baru dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan Nasional yang beorientasi kepada Penguasaan Teknologi dan Bahasa yang berlandaskan agama islam guna menghasilkan lulusan yang mempunyai daya saing secara global.

 A. Filosofi Pendidikan Kejuruan
Filosofi adalah apa yang diyakini sebagai suatu pandangan hidup yang diianggap benar dan baik. Dalam pendidikan kejuruan ada dua aliran filosofi yang sesuai dengan keberadaanya, yaitu eksistensialisme dan esensialisme.
Eksistensialisme berpandangan bahwa pendidikan kejuruan harus mengembangkan eksistensi manusia untuk bertahan hidup, bukan merampasnya. Sedangkan esensialisme berpandangan bahwa pendidikan kejuruan harus mengaitkan dirinya dengan sistem-sistem yang lain seperti ekonomi, politik, sosial, ketenaga kerjaan serta religi dan moral.
B.Tujuan pendidikan kejuruan
Tujuan pendidikan kejuruan di Indonesia masih mendua, di satu sisi menyiapkan peserta didik memasuki dunia kerja, di sisi lain melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi.
Akibatnya lulusan sekolah menengah kejuruan tidak sepenuhnya memfokuskan perhatian untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang spesifik, demokratis, dapat melayani berbagai kebutuhan individu.
Program pendidikan kejuruan tidak hanya menyiapkan peserta didik memasuki dunia kerja, tetapi juga menempatkan lulusannya pada pekerjaan tertentu.
C.  Sistem pendidikan kejuruan di Indonesia
Untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian sumber daya manusia, perlu perubahan kebijaksanaan berkenaan dengan pendidikan kejuruan. Upaya-upaya itu antara lain perubahan dari sistem pendidikan supply-driven atas kebutuhan masyarakat luas ke sistem pendidikan demand-driven yang dipandu oleh kebutuhan pasar kerja, perubahan dari sistem pendidikan yang berbasis sekolah dengan pemberian ijazah ke sistem pendidikan yang memberikan kompetensi sesuai dengan standar nasional yang baku.
Salah satu upaya peningkatan keterampilan dan keahlian sumber daya manusia yang dikembangkan adalah sistem pendidikan kejuruan berdasarkan kompetensi yang dipacu oleh kebutuhan pasar. Pengembangan sistem ini didasarkan kepada asumsi bahwa sistem pendidikan kejuruan supply-driven yan diterapkan selama ini tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, baik pelanggan masa kini maupun pelanggan maa depan.
Sistem pendidikan berdasarkan kompetensi mengupayakan agar keluaran dari suatu lembaga pendidikan kejuruan memiliki keterampilan dan keahlian yang relevan dengan kebutuhan pasar. Upaya ini dilakukan dengan mengembangkan suatu standar kompetensi dengan masukan dari industri dan badan usaha lain. Standar kompetensi yang dihasilkan selanjutnya digunakan sebagai pemberian sertifikat kompetensi. Dengan demikian maka sistem pendidikan kejuruan yang dikembangkan mempunyai ciri, di samping mengacu pada profesi dan keterampilan yang baku, juga dipandu oleh kebutuhan pasar kerja yang nyata.
Sistem pendidikan yang dikembangkan berfokus tidak hanya pada pendidikan formal. Tetapi juga meliputi non-formal. Ada tiga jenis siswa yang merupakan sasaran sistem pendidikan kejuruan yang harus dikembangkan; yaitu siswa sekolah kejuruan formal, para karyawan yang sudah bekerja, dan para generasi muda calon pekerja. Standar kompetensi digunakan sebagai ukuran untuk menilai tingkat keterampilan dan profesionalisme ketiga jenis siswa tanpa memandang darimana dan bagaimana diperoleh, baik melalui lembaga pendidikan formal , pendidikan luar sekolah ( off job training) atau pelatihan sambil bekerja (on the job training). Setiap individu dapat menempuh ujian di lembaga yang telah ditentukan dan memperoleh sertifikat kompetensi sesuai dengan keterampilan yang dimiliki, Untuk lembaga pendidikan kejuruan formal, kepada para lulusan akan diberikan sertifikat kompetensi sesuai dengan tingkat keterampilan dan keahlian yang dimiliki, disamping Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) yang selama ini diberikan. Sertifikat kompetensi yang telah dimiliki oleh seseorang akan digunakan sebagai dasar untuk pengembangan kompetensi ke tinkat selanjutnya.
Lembaga pendidikan luar sekolah ( off the job training), atau lembaga pelatihan sambil bekerja ( on the job training) mengacu pada standar kompetensi yang baku. Sistem juga memberi penghargaan kemampuan awal sebelum memasuki suatu program pendidikan. Hal ini dilakukan dengan melakukan transfer kredit. Dengan demikian, untuk memasuki suatu program tertentu seorang siswa hanya perlu menambah kekurangan keterampilan dan pengetahuannya saja melalui bridging course atau bridging training. Dengan sistem ini, seorang yang berdasarkan pengalaman dan hasil uji kompetensi yang dilakukan, telah memiliki keterampilan dan keahlian tertentu dapat memasuki suatu program dengan tidak harus menempuh pelajaran 
Analisis 
Menurut saya pendidikan setiap jenjang memang harus memeiliki ketrkaitan yang berkesinambungan sehingga para siswa mampu memaksimalkan daya otaknya karena siswa merasa pendidikan seperti inilah yang dia perlukan selain itu agar siswa mampu bersaing dengan dunia global sekarang ini tentu harus diimbangi dengan kamampuan non akademik kalau dalam pelajaran  akademik tent kita tahu bahwa sekarang pemerintah menggemborkan pentingnya bahasa penguasaan bahas aasing yang mampu menunjang karir .dan ayang harus di perhatikan lagi bahawa setiap kemampuan otak manusia memiliki kemampuan berfikir yang berbeda sehingga siswa tidak bisa dipaksa untuk belajar sesuai kemauan pemerintah.
Menurut saya pandangan pemerintah tentang ujian nasional sebagai tolak ukur dalam mencapai kelulusan saya kurang setuju tapi memang benar ujian nasional tetap diadakan tetapi dengan sistem yang berbeda ujian nasional tidak jadi penentu utama kelulusan sehingga nantinya tidak akan timbul gejolak seperti pencontekan masal soal yang bocor bahkan banyak sekali siswa kita yang stres hanya karena memikirkan ujian nasional.

Rabu, 05 Juni 2013

opini

Mampukah Saya Bersaing di Dunia Kerja Esok dan Langkah – Langkah Strategis Apa saja Yang Saya Lakukan Untuk Berkompetisi Di Dunia Kerja Esok?
Pertanyaan seperti itu kerap muncul di kalangan lulusan mahasiswa yang telah mendapatkan  ijazah selama menempuh perkuliahan di perguruan tinggi.
Memang  di dunia kerja terkadang lebih kejam kehidupannya dari pada di perkuliahan, karena kita punya ambisi ingin mendapatkan posisi yang terbaik di jabatannya. Kalau di perkuliahan masih mudah mencari teman yang bisa saling membantu beda dengan dunia kerja teman dekat saja munkin saja bisa menjadi lawan kita yang harus di kalahkan. Tapi itu semua tergantung sikap kita menghadapi kenyataan yang terjadi di kehidupan ini yang seakan-akan kita ini hidup di hutan rimba, ada yang membunuh dan di bunuh. Seperti dalam kata  “Barang siapa yang bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka dia akan bisa bertahan hidup”.
Kehidupan dunia kerja di tiap daerah pastinya berbeda-beda, misalkan di daerah Jabotabek beda persaingannya dengan yang berada di wilayah daerah. Itu dikarenakan faktor social yang paling berpengaruh diantara perbedaannya.
Untuk menyikapi hal seperti ini kita untuk mahasiswa jangan Cuma mengandalkan ijazah saja atau gelar S1. Tentunya kita minimal punya keahlian sesuai yang kita jalani di jurusan masing-masing. Misalkan mahasiswa Teknik Sipil tentunya dia tahu bagaimana caranya membangun sebuah gedung atau bangunan yang baik itu seperti apa yang bisa memenuhi kebutuhan yang ada di masyarakat untuk jangka yang panjang. Begitupun jurusan lainnya, tetapi kita tidak harus terpaku pada jurusan yang kita jalani, kita juga harus mengetahui ilmu-ilmu yang lainnya yang berada di luar kehidupan kita yang sedang di jalani.
Kita kaum mahasiswa yang berpendidikan harus bisa membedakan kualiatas dari segi penampilan, sikap, maupun tuturkata kesopanan kita itu harus kita jaga supaya kita bisa mempunyai citra yang baik sebagai lulusan sarjana yang mempunyai karakter.
Lulusan sarjana biasanya mempunyai gengsi yang tinggi dalam hal melamar pekerjaan, karena tidak mungkin llulusan sarjana menjadi “tukang” dalam sebuah proyek misalkan, tentunya mempunyai keinginan untuk memiliki jabatan yang lebih tinggi. Tetapi itu semua bisa saja terjadi tergantung sikap kita menyikapi kenyataan di kehidupan ini. Kenyataanya banyak lulusan sarjana yang masih menganggur, itu dikarenakan biasanya memiliki gengsi yang tinggi karena semua orang pasti bisa bekerja atau berwirausaha meskipun itu orang yang memiliki cacat fisik.
Jadi, intinya kita sebagai mahasiswa tentunya harus mempunyai banyak jaringan saudara atau teman yang nantinya bisa memudahkan kita untuk mencari pekerjaan. Jika ada waktu luang di kampus, pergunakanlah waktu itu manfaatkanlah sebaik-baiknya untuk mengikuti kegiatan organisasi di tingkat jurusan, fakultas, maupun di tingkat universitas. Dari sana akan kita dapatkan pengetahuan yang lebih untuk masa depan, karena Ilmu itu sangatlah luas adanya.




Kamis, 11 April 2013

KONSTRUKSI RANGKA BATANG




                                    KONSTRUKSI RANGKA BATANG
A.    PENDAHULUAN

Telah dipelajari pada Bab-Bab yang lalu beberapa konstruksi balok yang secara struktur dapat ditingkatkan kemampuannya, seperti balok dengan pinggul, konstruksi Gerber, konstruksi muatan tak langsung serta konstruksi portal khususnya portal yang sesuai dengan garis tekan.
Konstruksi tersebut cenclerung menuju sistim konstruksi ringan yang mempunyaikemampuan tinggi. Salah satu sistim konstruksi ringan namun lltempunyai kemampuan yang besar berupa suatu Razgkn Batang. Rangka batang merupakan suatu bagan terdiri dari sejumlah batangbatang yang disambung satu dengan yang lain pada kedua ujungnya sehingga membentuk satu kesatuan struktur yang kokoh. Bentuk rangka batang dapat bermacarn-macam sesuai dengan fungsi konstruksi, seperti konstruksi untuk jembatan, kuda-kuda, derek, menara, dan sesuai pula dengan bahan yang digunakan seperti baja atau kayu.
Pada Konstruksi-Berat batang konstruksi dibuat dari bahan baja, yakni batang baja yang lazim disebut Baia Profil, seperti baja siku, baja kanal, bajaC, baja I dan baja profil lainnya. Rangka Konstruksi Berat yang dimaksud di atas adalah jembatan, rangka bangunan pabrik, menara yang tinggi dan sebagainya.
Banyak pula dijumpai konstruksi rangka batang yang dibuat dari bahan Kayu, baik berupa balok maupun papan. Konstruksi rangka kayu ini banyak dimanfaatkan untuk kuda-kuda atap, atau konstruksi yang terlindung. Batang-batang pada konstruksi rangka-baja biasanya disambung satu dengan yang lain dengan menggunakan las, paku keling atau baut. Sedangkan pada konstruksi rangka-kayu lazynnya sambungan itu dilakukan dengan baut atau paku. Sambungan-sambungan ini dalam analisa-hitungan dianggap sebagai sendi bebas, yaitu suatu sambungan sendi yang licin dan bebas geseran. Sambungan itu selanjutnya disebut : Simpul. Berdasarkan anggapan tersebut maka batang-batang pada rangka batang bersifat seperti tumpuan pendel, sehingga padanya hanya timbul gaya aksial saja. Hal itu akan terjadi apabila gaya-gaya menangkap pada simpul. Dengan demikian suatu konstruksi rangka batang jika dibebani gaya pada simpul akan hanya mengalami Gaya Normal saja,yang selanjutnya disebut Gaya Batang

  


KUTIPAN DARI BUKU
“STATIKA BAGIAN DARI BUKU MEKANIKA TEKNIK”
KARYA SIDHARTA S.KAMARWAN CETAKAN KETIGA
HALAMAN 117 DAN 139