MENGATASI
KANKER DAN PENYAKIT LAIN MELALUI
JUS
KULIT MANGGIS
Disusun
Oleh :
Muhammad
farid najih :
5101412043
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013/2014
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Kesehatan adalah suatu anugrah dari Tuhan yang wajib untuk kita syukuri.
Terkadang kita lupa akan nikmat-Nya, akan tetapi kita akan menyadari jika kita
sedang dalam kesusahan atau sakit. Oleh karena itu kita wajib untuk bersyukur,
salah satunya dengan cara menjaga kesehatan tubuh kita. Selain dengan olahraga
teratur dan istirahat yang cukup, makanan yang kita konsumsipun membawa
pengaruh besar terhadap kesehatan kita. Berhati-hatilah dalam mengkonsumsi
makanan, pilihlah makanan dengan bijak. Perbanyaklah mengkonsumsi buah dan
sayur, agar kebutuhan nutrisi dalam tubuh kita terpenuhi.
Dewasa ini, telah banyak makanan yang disalahgunakan dan bisa mengakibatkan
kita sakit. Selain itu pola hidup kita yang salah juga bisa membawa penyakit
dan radikal bebas dapat masuk ke dalam tubuh kita. Sehingga banyak bermunculan
berbagai macam penyakit seperti kanker, tumor, diabetes melitus, dan
sebagainya.
Sekarang ini telah banyak bermunculan slogan “back to nature” yang artinya
kembali ke alam. Disini maksudnya adalah kita memulai lagi pola hidup sehat, mengurangi
mengkonsumsi makanan berbahan kimia, mulailah dengan mengkonsumsi banyak buah
dan sayur yang bermanfaat untuk tubuh. Salah satunya adalah buah mangis. Dalam
karya tulis ini saya akan mengupas tuntas tentang khasiat buah manggis untuk
menangkal radikal bebas dan menjaga kesehatan kita. Serta khasiat xanthones di
dalam kulit manggis yg mempunyai sejuta manfaat untuk kesehatan.
B.
Perumusan
Masalah
Dalam
perumusan masalah penulis memebuat beberapa permasalahan yanga selama ini
sering menjadi kendala diantaranya :
1. Apa
penyebab penyakit kanker itu?
2. Apa
kandungan dari kulit manggis tersebut?
3. Benarkah
kulit manggis bisa mengatasi segala penyakit kanker ?
4. Adakah
efek yang ditimbulkan bagi orang yang mengkonsumsi jus kulit manggis tersebut?
5. Bagaimana
cara pembuatan jus kulit manggis itu ?
C.
Tujuan
penelitian
Dalam
pembuatan makalah ini penulis memiliki tujuan tertentu. Adapun tujuan tersebut adalah sebagai berikut
:
1.
Mengetahui apa saja kandungan gizi yang
ada pada kulit manggis
2.
Membuat sebuah solusi bagi penderita
kanker dalam upaya penyembuhan penyakit
tersebut.
3.
Memanfaatkan limbah yang selama ini
diabaikan.
4.
Memberikan peluang bisnis bagi
masyarakat.
D. Tinjauan Pustaka
Penelitian
Vlietinch (1998) memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan di Cina yang
juga menyimpulkan bahwa ekstrak kulit manggis menunjukkan potensi dalam
menghambat HIV-1 protease yang mempengaruhi replikasi HIV (Chen et al,1996).
Hasil penelitian Ho et al di Taiwan tahun 2002
menyimpulkan bahwa Garcinone E pada ekstrak kulit manggis mampu
mengatasi sel kanker hati, paru-paru dan lambung. A-mangostin merupakan
senyawa yang paling kuat melawan kanker. Hasil penelitian juga
menunjukkan a-mangostin mampu menghentikan pertumbuhan tumor
di dalam usus.
Selain itu, a-mangostin juga
mampu menghambat pertumbuhan sel darah yang rusak pada kasus
leukimia melalui induksi apoptosis (Matsumoto et al,2003).
Apoptosis adalah kematian sel yang terprogam.
Hasil dan penelitian Mahabusarakam et al (2000) mengindikasikan
bahwa xanthones mampu menghambat oksidasi LDL-kolestrol,
prostaglandin E2, cyclooxygenases-1, dancyclooxygenases-2
yang merupakan factor kunci saat terjadi inflamasi atau peradangan. Penelitian
lain juga membuktikan bahwa mangostin dalam kulit manggis
mampu menurunkan kadar LDL (low density lipoprotein) sehingga tidak mampu
mengoksidasi atau menyerang dinding arteri yang menyebabkan aterosklerosis.
E.
Landasan
Teori
Buah manggis termasuk ke dalam
species Garciana mangostana Linn, kelasDitocyledonae,
keluarga Guttiferae, dan genus Garciana. Buah manggis memiliki
bentuk bulat dengan warna kulit hijau muda bercampur sedikit merah atau merah
hati. Buah manggis memiliki empat kelopak yang ada di atasnya yang berwarna
hijau. Isi buah manggis berwarna putih, tidak bening salju. Buah manggis memiliki
rasa yang khas, perpaduan antara rasa manis, asam dan sedikit sepat. Tak heran
jika pangsa pasar dan harga jualnya relative tinggi di beberapa Negara seperti
Taiwan, Hongkong, Malaysia, Singapura, Jepang, Belanda dan Arab Saudi.
Berdasarkan data tahun 2006, nilai
ekspor buah-buahan di Indonesia di dominasi oleh komoditas manggis. Terbukti
sebesar 37,40% ekspor manggis mendominasi total ekspor buah di Indonesia,
meskipun produksi manggis hanya sebesar 0,50% total produksi buah-buahan di
Indonesia. Ekspor manggis ke luar negeri berkisar 200-350 ton per bulan.
Harga manggis untuk ekspor mencapai
5-10 kali harga pasar local, tetapi persyaratan mutu dari negara pengimpor
sangat tinggi. Tingginya persyaratan utu manggis ekspor membuat banyak buah
manggis kita yang tidak memenuhisyarat ekspor.Agar dapat di manfaatkan lebih
lanjut, buah manggis yang tak layak diekspor dapat diolah menjadi produk olahan
buah manggis. Produk makanan atau minuman dari manggis yang dapat di kembangkan
petani buah dan pengolah produk makanan di antaranya pembuatan sari buah (jus),
koktail, dodol, selai, atau jelly.
Ada pula kerusakan lain pada buah
manggis yang menyebabkan tidak dapat di konsumsi dan dijual. Kerusakan fisik
tersebut seperti adanya getah kuning penyebab daging buah berasa pahit, daging
buah transparan atau bening dan berair (disebut putih salju), serta kulit buah
manggis yang sangat keras sehingga sulit dikupas. Jika buah manggis mengalami
tiga kerusakan di atas, maka harus dipisahkan atau dibuang karena akan merusak
kualitas olahan secara keseluruhan.
Salah satu penyakit akibat infeksi
virus yang ditakuti banyak orang karena belum ada obatnya adalah HIV. HIV
merupakan penyakit yang menyerang system kekebalan tubuh manusia. Mangostin
xanthones yang terkandung dalam kulit manggis telah dibuktikan mampu
menghambat siklus replikasi virus HIV (Vlietinch,1998).
F. Metode Penelitian
Dalam
membuat makalah ini penulis menggunakan beberapa metode dalam membuat makalah ini, adapun metode – metode yang digunakan
dijelaskan sebagai berikut :
1.
Pengumpulan data
Metode pertama yang penulis lakukan dalam
upaya pembuatan makalah ini dengan mengambil informasi – informasi atau
pengambilan data yang berkaitan dengan kulit manggis dan kandungannya. Adapun
pada metode pengumpulan data ini penulis menggunakan 2 sumber data yaitu :
a.
Observasi
Pada pengumpulan yang dilakukan yaitu
penulis melihat langsung kondisi dilpangan dimana banyak penderita kanker yang
belum terobati dan banyak kulit manggis yang terbuang percuma justru bisa
menjadi sumber limbah.
b.
Studi pustaka
Pada metode studi pustaka penulis
mencari referensi – referensi buku ataupun karya – karya penelitian yang
berhubungan dengan manggis dan kandungan gizi serta upaya dalam membantu
mengobati penyakit kanker.
2.
Analisis data
Setelah melakukan metode
pengumpulan data penulis melakukan langkah kedua dengan menganalisis dari
sumber – sumber informasi yang telah didapatkan untuk mengambil sebuah tujuan
tertentu dari gabungan pengumpulan data untuk dijadikan menjadi sebuah kesatuan
yang mewakili dari tujuan penulis membuat makalah ini.
3.
Penyajian data
Dalam penyajian
data penulis menggunakan 2 cara yaitu berupa informasi informasi non verbal
dengan menjelaskan setiap sumber sumber yang mendukung tujuan dari penulis
tentang manggis dan kandungannya yang
diperkuat dengan informasi –informasi verbal seperti tabel.
BAB II PEMBAHASAN
A. Penyebab Kanker
Sampai saat ini,
penyebab kanker belum diketahui pasti. Ada banyak faktor penyebab yang dapat
menimbulkan kanker pada binatang percobaan. Namun, hal ini belum sepenuhnya
dapat dibuktikan pada manusia, walaupun patut mendapat perhatian. Gaya hidup
modern dewasa ini juga dapat meningkatkan risiko pertumbuhan kanker. Misalnya
saja kebiasaan merokok, konsumsi minuman keras yang berlebihan, banyak makan
makanan berlemak, dan berganti-ganti pasangan seksual.
Karsinogen secara
umum dapat diartikan sebagai penyebab yang dapat me-rangsang pembentukan kanker.
Beberapa karsinogen yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker
sebagai berikut.
(a)
Senyawa kimia (zat karsinogen)
Banyak senyawa
kimia yang dapat mempengaruhi timbulnya kanker pada berbagai macam jaringan.
Misalnya sisa-sisa dari industri batubara, ter (jelaga), zat pewama, zat
pengawet, bahan tambahan pada makanan dan minuman, karbon tetraklorida (CC14,
asbes, merkuri, arsen, kromium, benzene, kloramfenikol, fenilbutason, senyawa
nitrosamin, aflatoksin B aflatoksin G , asap rokok, dan sitostatika (alkil).
Kanker kulit
banyak ditemukan pada pekerja pabrik cat dan pekerja yang . membersihkan
cerobong asap karena adanya kandungan senyawa hidrokarbon.Kanker paru banyak
ditemukan pada perokok dan perokok pasif karena menghirup kandungan nikotin
(tar).
Keberadaan senyawa
tersebut dalam tubuh dapat dicegah dengan menghindari makanan yang mengandung
lemak tinggi makanan yang diawetkan,termasuk makanan yang diasinkan, diasap,
dan dipanggang, makanan yang disimpan terlalu lama karena dapat tercemar
aflatoksin yaitu suatu zat beracun yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus
flavus, pemanis buatan seperti siklamat dan sakarin; dan jangan menggunakan
minyak sayur yang dimasak terlalu panas karena teroksidasi dan terbentuknya
radikal bebas yang memicu pembentukan kanker.
(b)
Faktor fisika
Faktor fisika yang
terutama adalah radiasi seperti bom atom dan radioterapiagresif (radiasi sinar
pengion). Kanker kulit dapat ditimbulkan akibat sinar ultraviolet yang berasal
dari matahari. Kanker kulit dan
leukemia dapat ditimbulkan oleh sinar radioaktif seperti sinar X dan sinar
radiasi bom atom.Gesekan atau benturan pada salah satu bagian tubuh yang
berulang dalam jangka waktu lama merupakan rangsangan yang dapat mengakibatkan terjadinya
kanker pada bagian tubuh tersebut. Hal ini disebabkan luka ataucedera
pada tempat tersebut tidak sempat sembuh dengan sempuma.
(c)
Virus
Pada binatang
percobaan, virus jelas dapat menyebabkan kanker. Pada manusia hal ini belum
dapat dipastikan, tetapi beberapa jenis virus berhubungan erat dengan perubahan
sel normal menjadi sel kanker. Jenis virus ini disebut virus penyebab kanker
atau virus onkogenik. Terjadinya
kanker hati (Hepatoma) meningkat tajam pada penderita hepatitis kronis akibat
virus hepatitis B dan C (VHB & VHC). Kanker serviks dihubungkan dengan
terinfeksinya oleh human papilloma virus.
(d)
Hormon
Hormon adalah zat
yang dihasilkan oleh kelenjar tubuh yang berfungsi mengatur kegiatan alat-alat
tubuh. Diethyl stilbestrol, suatu hormon seks buatan yang umumnya digunakan
untuk menggemukkan hewan ternak, terbukti sebagai penyebab timbulnya kanker
rahim, payudara, dan alat reproduksi lainnya.
Pada beberapa
penelitian diketahui bahwa pemberian hormon tertentu secara berlebihan dapat
menimbulkan kanker pada organ tubuh yang dipengaruhinya, seperti payudara,
rahim, indung telur, dan prostat. Pengaruh hormon sehingga dapat menyebabkan
kanker belum diketahui dengan pasti.
Buah Manggis
(Garcinia Mangostana) adalah buah asli dari kepulauan nusantara yang
saat ini begitu sangat populer. Bagaimana tidak? Buah yang rasanya manis dan kaya
kandungan vitamin C ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Selain itu buah
manggis bersifat antiinflamasi dan
antioksidan dan di luar negeri dinobatkan sebagai buah dengan
antioksidan tertinggi di dunia.
Disamping manfaat yang terkandung dalam buah manggis
dan berbagai khasiat dari buah manggis, kulit manggis
ternyata juga tidak kalah bermanfaat dan berkhasiat bagi
kesehatan tubuh. Xanthone merupakan senyawa yang terkandung di dalam kulit buah
manggis yang juga mengandung antioksidan yang tinggi. itulah sebabnya bukan
hanya buahnya saja yang populer, namun kini sudah banyak negara yang
mengembangkan produk-produk dari bahan kulit manggis sebagai ramuan herbal yang
berkhasiat bagi kesehatan tubuh manusia.
Namun akibat mahalnya produk-produk jadi dari kulit
buah manggis tentunya bagi sebagian orang akan mencari cara bagaimana
memanfaatkan kulit buah manggis tanpa mengurangi khasiat dari kulit manggis
tersebut. Tidak mungkin juga begitu buah manggis sudah habis langsung mengunyah
kulitnya begitu saja karena rasanya jelas sangat pahit dan sepat. Salah satu
cara termudah dan termurah mengolah kulit manggis sebagai penunjang kesehatan
adalah dengan membuatnya menjadi jus kulit manggis.
Untuk membuatnya perlu sedikit kesabaran dan beberapa
campuran untuk setidaknya meminimalisir rasa pahit dan sepatnya kulit manggis
tersebut (terkecuali memang tidak masalah dengan rasa pahit). Di sini akan
dibahas mengenai Cara Membuat jus Kulit Manggis Yang Benar Dan Sehat. Beberapa
bahan dan hal-hal yang perlu disiapkan dan diperhatikan adalah sebagai berikut.
Bahan dan peralatan untuk membuat
Jus Kulit Manggis :
- Buah Manggis secukupnya (untuk untuk 1 orang bisa menggunakan 2-4 buah manggis, sesuai selera)
- Air Putih yang sudah matang, untuk campuran membuat jus
- Madu adalah alternatif terbaik untuk yang tidak suka rasa pahit
- Gula rendah kalori juga baik sebagai pengurang rasa pahit dan sepat (gunakan gula aren)
- Blender untuk membuat jus.
Cara membuat Jus Kulit Manggis :
- Pilihlah kulit buah manggis yang bagus (jika ada) agar tidak perlu susah membersihkan.
- Bersihkan dahulu bagian dalam kulit manggis dengan mencuci dengan air bersih agar kotoran yang melekat hilang, lalu bersihkan bagian dalam kulit manggis dengan mengeroknya dengan sendok kecil. Hati-hati dengan kulit yang berwarna hitam dan getah kuning sebaiknya dihindari agar jus tidak pahit dan sepat.
- Jika sudah bersih langkah selanjutnya adalah merebus kulit manggis tersebut dengan air secukupnya (langkah ini merupakan langkap optional untuk mengurangi rasa pahit dan sepatnya). Jangan membuang air rebusan karena air rebusan tersebut juga bermanfaat untuk berbagai macam terapi kesehatan. simpanlah di lemari pendingin untuk digunakan suatu waktu.
- Masukkan kerokan kulit dalam manggis atau kerokan kulit yang sudah direbus (pada langkah sebelumya) kedalam blender. Tambahkan bahan-bahan campuran jika diperlukan seperti madu, gula aren, atau alternatif lain sebagai bahan campuran untuk mengurangi rasa pahit dan sepatnya.
- Jus kulit Manggis pun siap diminum dan rasakan khasiatnya.
C.
Akibat
Konsumsi Jus Kulit Manggis
Tak hanya bisa diolah menjadi berbagai
produk, ternyata kulit manggis dapat digunakan dalam pengobatan tradisional,
seperti mengobati penyakit kulit, diare dan disentri. Penelitian tentang
khasiat kulit manggis telah dilakukan di berbagai Negara. Khasiat tersebut
terletak pada kandungan senyawa antioksidan kompleksnya, yaitu xanthones.
Namun, baru awal abad ini dilakukan ekstraksi kulit manggis dan diproses lanjut
menjadi produk suplemen kesehatan.
Salah satunya adalah jus xanthone, jus
yang banyak dijual di tempat penjualan buah ini sangat bermanfaat untuk
kesehatan tubuh. Serta dapat mengobati berbagai macam penyakit. Khasiat jus
xanthone ini telah terbukti, telah banyak orang yang mengkonsumsi dan
mendapatkan hasil yang memuaskan. Jus xanthone ini terbuat dari konsentrasi jus
buah (keseluruhan bagian buah manggis), bunga roselle, apel, anggur, dan bahan
pengawet digunakan madu murni sehingga terbebas dari bahan kimia.
Aturan pakai
dan efek samping :
- Disarankan dan sebaiknya diminum setelah makan.
- Agar hasilnya lebih maksimal diminum secara rutin dan harus sering kontrol ke dokter.
- Pada permulaan meminun jus mungkin akan terasa mual karena belum terbiasa.
- Bila dalam proses pembuatan tidak higenis memungkinkan masih adanya bakteri tertentu sehingga mengakibatkan gatal gatal atau alergi.
D.
Kandungan Gizi Buah dan Kulit Manggis dan
Manfaatnya dalam mengobati kanker
Ada beberapa kandungan pokok pada
buah dan kulit manggis diantaranya dijelaskan sebagai berikut.
a. Xanthones, Senyawa
Berkhasiat dalam Kulit Manggis
Berbeda dengan
buah-buahan pada umumnya, manfaat terbesar buah manggis bagi kesehatan bukan
terletak pada daging buahnya, melainkan pada kulit buahnya. Di dalam kulit buah
manggis (pericarp) terdapat komponen yang bersifat antioksidan. Zat ini disebut
denganxanthones.
Meskipun daging buah
manggis mengandung vitamin C yang juga merupakan sumber antioksidan alami,
tetapi jumlahnya sangat sedikit. Berikut ini kandungan zat gizi buah manggis.
Tabel. Kandungan Zat Gizi dalam 100 gram Buah Manggis
Komponen Zat Gizi
|
Jumlah
|
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Fosfor
Zat Besi
Natrium
Kalium
Vitamin B1
Vitamin B2
Niasin
Vitamin C
Kadar Abu
Kadar Air
|
34 kalori
0,6 gram
1 gram
5,6 gram
7 mg
4 mg
1 mg
7 mg
19 mg
0,03 mg
0,03 mg
0,3 mg
4,2 mg
0,1 gram
87,6 gram
|
Sebelum membahas
antioksidan dalam buah manggis, tidak ada salahnya kita mengetahui tentang
peran antioksidan untuk kesehatan dan pemicu terbentuknya radikal bebas. Fungsi
utama antioksidan adalah melawan (menetralisir) prooksidan atau lebih dikenal
sebagai radikal bebas. Antioksidan mampu menghambat proses penuaan organ tubuh,
mencegah penyakit jantung, mencegah kanker, mencegah kebutaan, serta
meningkatkan system kekebalan tubuh.
Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa mengkonsumsi antioksidan dari makanan (misalnya vitamin C
dari lemon) dalam jumlah besar dapat meningkatkan kemampuan antioksidan dalam
darah sebesar 10-25%. Dampak yang ditimbulkan diantaranya dapat mencegah
kepikunan dan penurunan pendengaran, mempertahankan kemampuan sel otak, dan
melindungi pembuluh darah kapiler dari kerusakan akibat proses oksidasi.
Radikal bebas
merupakan molekul yang tidak stabil karena kehilangan elektronnya. Untuk
menjadi stabil, radikal bebas akan mengambil electron dari molekul atau sel
lain dalam tubuh kita. Proses pengambilan electron dari sel-sel tubuh kita
menyebabkan kerusakan sel. Dengan kata lain, radikal bebas akan menyerang tubuh
kita terutama merusan protein, sel, dan jaringan dalam organ tubuh. Bentuk
serangan tersebut sebenarnya merupakan upaya radikal bebas untuk menstabilkan
diri. Tubuh kita memproduksi radikal bebas akibat terjadinya proses oksidasi.
Namun,sesungguhnya tubuh kita juga memproduksi antioksidan yang akan
menetralisir radikal bebas tersebut. Masalahnya apabila radikal bebas yang ada
di dalam tubuh kita terlalu banyak dan tidak seimbang dengan antioksidan yang
tersedia, maka sel kitalah yang akan menjadi sasaran.
Serangan radikal
bebas secara terus-menerus akan memicu terjadinya penuaan dini dan
penyakit-penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung koroner,
aterosklerosis, osteoporosis, kanker, sirosis hati, alzheimer, obstruksi paru,
diabetes, ginjal kronik dan stroke. Semakin banyak radikal bebas yang masuk ke
dalam tubuh kita, resiko terserang berbagai penyakit juga akan semakin besar. Agar
tubuh tetap sehat, maka paparan radikal bebas harus dinetralisir oleh
antioksidan yang ada di dalam tubuh kita.
b. Antioksidan dalam
Manggis
Komponen penting yang
paling bermanfaat pada kulit manggis adalah xanthones. Telah banyak
klaim mengenai kehebatan xanthones yang dipublikasikan di
berbagai jurnal atau artikel. Hal ini disebabkan sifat xanthones yang
memiliki aktifitas sebagai antikanker, antibakteri, dan antiinflamasi. Selain
itu, xanthones juga berpotensi untuk memelihara kesehatan
system imunserta mendukung kesehatan mental, serta mendukung keseimbangan
mikrobiologi, serta meningkatkan kelenturan sendi.
Xanthones merupakan senyawa keton siklik polipenol dengan rumus
molekul C13H8O2. Struktur dasar xanthones terdiri dari tiga benzena dengan satu
benzena di tengahnya yang merupakan keton. Hampir semua molekul turunan xanthones mempunyai
gugus penol. Oleh karena itu, xanthones sering disebut polipenol. Xanthones atau
sering disebut xanthenone, biasanya terdapat dalam tanaman keluarga
Bonnetiaceae, Cluciaceae, dan Podostemaceae. Xanthones memiliki
200 jenis zat turunan dan 40 di antaranya terdapat dalam kulit manggis.
c. Kekuatan Antioksidan dalam
Xanthones
Akhir-akhir ini banyak penelitian
yang mengungkapkan kandungan antioksidan dari berbagai jenis makanan. Banyak
bahan makanan di alam yang mengandung antioksidan dalam konsentrasi tinggi dan
dapat menetralisasi radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.
Beberapa contoh antioksidan yang
hampir setiap hari kita konsumsi adalah vitamin A, C, E dalam sayur dan buah
segar. Tak hanya itu, flavonoid yang terkandung dalam teh hijau juga bersifat
antioksidan sehingga berkolerasi dalam pencegahan penyakit jantung dan pembuluh
darah (Roberge et al,1994).
Kekuatan antioksidan dihitung
dari kemampuannya dalam menetralisasi gugus radikal bebas. Kemampuan tersebut
dihitung dengan satuan ORAC (oxygen radical absorbance capacity), yaitu
kemampuan dalam menyerap radikal oksigen. Dibandingkan dengan kandungan
antioksidan pada buah-buahan lain, kandungan antioksidan pada manggis kedua
terbesar setelah buah wolfberry yang tumbuh di daerah tertentu di Cina.
Xanthones merupakan gabungan molekul yang terdiri atas berbagai
senyawa kimia yang berpotensi sebagai antioksidan dan bermanfaat bagi kesehatan
tubuh. Ternyata sejak berabad-abad yang lalu, kulit manggis telah dimanfaatkan
untuk pengobatan tradisional. Sekarang, berbagai penelitian mengenai khasiat
dan manfaat xanthones telah dilakukan di berbagai negara.
Berikut ini beberapa hasil penelitian mengenai khasiat dan manfaat xanthones bagi
kesehatan
-
Sebagai antiinflamasi
Inflamasi atau peradangan
merupakan proses perlindungan sel darah putih bersama senyawa kimia lain dalam
melindungi tubuh dari infeksi oleh benda asing, seperti bakteri dan virus.
Lebih mudahnya, inflamasi adalah respon jaringan tubuh terhadap kerusakan.
Akibat umum inflamasi adalah radang sendi, alergi (contoh: asma), dan sakit
kepala.
-
Sebagai antibakteri
Xanthones bersifat anti-mikrobia terhadap MRSA (methicillin-resistant
staphylococcus aureus), yaitu bakteri yang telah kebal terhadap obat
antibiotik yang dapat menyebabkan infeksi parah. Bakteri ini sangat menakutkan
karena dalam waktu singkat akan memakan sel-sel tubuh manusia. Bakteri ini dapat menyebabkan
cacat fisik dan kematian pada penderitanya.
-
Sebagai antijamur
Xanthones juga memiliki kemampuan untuk menghambat aktivitas kapang
atau jamur. Penyebab penyakit atau fitophatogenik. Beberapa contohnya adalahFusarium
oxysporum V, Alternaria tenuis, dan Dreschlera oryzae
(Cochliobolusmiyabeanu).
-
Sebagai antivirus
Salah satu penyakit akibat
infeksi virus yang ditakuti banyak orang karena belum ada obatnya adalah HIV.
HIV merupakan penyakit yang menyerang system kekebalan tubuh manusia. Mangostin
xanthones yang terkandung dalam kulit manggis telah dibuktikan mampu
menghambat siklus replikasi virus HIV (Vlietinch,1998).
Hasil penelitian Vlietinch (1998)
memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan di Cina yang juga menyimpulkan
bahwa ekstrak kulit manggis menunjukkan potensi dalam menghambat HIV-1 protease
yang mempengaruhi replikasi HIV (Chen et al,1996). Tampaknya mekanisme kerja
xanthones berbeda dengan obat antiretroviral (ARV).
-
Sebagai antidiabetes
Penelitian di jepang pada tahun
2001 menyebutkan bahwa komponenmangiferin pada kulit manggis mampu
menurunkan kadar gula darah pada tikus percobaan penderita diabetes. Mangiferin mampu
menurunkan kejadian resistensi insulin.
-
Sebagai antikanker
Xanthones dari kulit manggis dibuktikan berpotensi sebagai
antikanker dan antitumor pada tikus percobaan. Walaupun secara ilmiah baru dilakukan pada tikus percobaan,
tetapi kenyataan ini telah membuka mata para ilmuan untuk meneliti khasiat
ekstrak kulit manggis lebih lanjut secara nyata. Hasil penelitian Ho et al di
Taiwan tahun 2002 menyimpulkan bahwa Garcinone E pada ekstrak
kulit manggis mampu mengatasi sel kanker hati, paru-paru dan lambung. A-mangostin merupakan
senyawa yang paling kuat melawan kanker. Hasil penelitian juga
menunjukkan a-mangostin mampu menghentikan pertumbuhan tumor
di dalam usus. Selain itu, a-mangostin juga mampu menghambat
pertumbuhan sel darah yang rusak pada kasus leukimia melalui induksi
apoptosis (Matsumoto et al,2003). Apoptosis adalah kematian sel
yang terprogam.
-
Potensi xanthones dalam mencegah
dan mengatasi penyakit jantung
Xanthones memiliki sifat
antitrombotik dan antiplatelet (menghambat agregasi platelet). Selain itu,
bersifat vasorelaxation (penurun tekanan darah pada dinding
pembuluh) yang bersifat protektif terhadap penyakit kardiovaskular (penyakit
jantung iskemi dan aterosklerosis), hipertensi, dan trombosit. Hasil dan penelitian
Mahabusarakam et al (2000) mengindikasikan bahwa xanthones mampu
menghambat oksidasi LDL-kolestrol, prostaglandin E2, cyclooxygenases-1,
dancyclooxygenases-2 yang merupakan factor kunci saat terjadi inflamasi
atau peradangan. Penelitian lain juga membuktikan bahwa mangostin dalam
kulit manggis mampu menurunkan kadar LDL (low density lipoprotein) sehingga
tidak mampu mengoksidasi atau menyerang dinding arteri yang menyebabkan
aterosklerosis.
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian
bebrapa pihak terkait yang tertarik meneliti buah manggis dan kulitnya dengan
mempalajari kandungan gizinya mengambil kesimpulan bahwa dalam kulit manggis
terdapat zat antioksidan yang mampu membantu mangurangi penyakit kanker yang
diderita manusia. Dengan adanya penelitian seperti ini orang – orang yang
terkena penyakit kanker tidak perlu gundah dan risau karena ada obat untuk
menyembuhkannya walaupun memang belum banyak orang yang tahu. Semoga dengan
adanya penemuan tersebut cukup membantu penderita kanker dalam menyembuhkan
penyakit yang mematikan seperti itu.
B.
Saran
Sebelum mengunakan
jus kulit manggis ini sebaiknya penderita kanker berkonsultasi terlebih dahulu
pada dokter agar ketika mengkonsumsi jus tersebut tidak mengalami efek samping
yang justru bisa membahayakan. Selain itu ketika membuat jus kulit manggis
sebaiknya dilakukan dengan prosedur yang benar dan baik agar hasilnya lebih
maksimal.
C. Daftar Pustaka
Kastaman,
Roni. 2006. Buah
Manggis dan Kandungannya . Jakarta: Yrama Widya.
Huda,
khoirul. 1998. Ciri – Ciri dan Penyebab
Kanker. Medan: Surya Karya.
Purwanto, Gamawan, dan Noor
Istiqomah. 2001. Pengobatan
Kanker dengan Ramuan Tradisional. Bandung: Citra Mustika.
Efendi, Suparno. 2002. Kajian Pengembangan Komoditi Manggis.Tasikmalaya: Angkasa.
Setiawan, Beni. 2000. Cara Pembuatan Jus Aneka Buah. Surabaya: Karya Setia.