Kamis, 10 April 2014

karya tulis ilmiah



MENGATASI KANKER DAN PENYAKIT LAIN MELALUI
JUS KULIT MANGGIS
            


Disusun Oleh           :

Muhammad farid najih            :         5101412043



FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013/2014

BAB I PENDAHULUAN

A.   Latar belakang

Kesehatan adalah suatu anugrah dari Tuhan yang wajib untuk kita syukuri. Terkadang kita lupa akan nikmat-Nya, akan tetapi kita akan menyadari jika kita sedang dalam kesusahan atau sakit. Oleh karena itu kita wajib untuk bersyukur, salah satunya dengan cara menjaga kesehatan tubuh kita. Selain dengan olahraga teratur dan istirahat yang cukup, makanan yang kita konsumsipun membawa pengaruh besar terhadap kesehatan kita. Berhati-hatilah dalam mengkonsumsi makanan, pilihlah makanan dengan bijak. Perbanyaklah mengkonsumsi buah dan sayur, agar kebutuhan nutrisi dalam tubuh kita terpenuhi.
Dewasa ini, telah banyak makanan yang disalahgunakan dan bisa mengakibatkan kita sakit. Selain itu pola hidup kita yang salah juga bisa membawa penyakit dan radikal bebas dapat masuk ke dalam tubuh kita. Sehingga banyak bermunculan berbagai macam penyakit seperti kanker, tumor, diabetes melitus, dan sebagainya.
Sekarang ini telah banyak bermunculan slogan “back to nature” yang artinya kembali ke alam. Disini maksudnya adalah kita memulai lagi pola hidup sehat, mengurangi mengkonsumsi makanan berbahan kimia, mulailah dengan mengkonsumsi banyak buah dan sayur yang bermanfaat untuk tubuh. Salah satunya adalah buah mangis. Dalam karya tulis ini saya akan mengupas tuntas tentang khasiat buah manggis untuk menangkal radikal bebas dan menjaga kesehatan kita. Serta khasiat xanthones di dalam kulit manggis yg mempunyai sejuta manfaat untuk kesehatan.

B.   Perumusan Masalah
Dalam perumusan masalah penulis memebuat beberapa permasalahan yanga selama ini sering menjadi kendala diantaranya :
1.      Apa penyebab penyakit  kanker itu?
2.      Apa kandungan dari kulit manggis tersebut?
3.      Benarkah kulit manggis bisa mengatasi segala penyakit kanker ?
4.      Adakah efek yang ditimbulkan bagi orang yang mengkonsumsi jus kulit manggis tersebut?
5.      Bagaimana cara pembuatan jus kulit manggis itu ?



C.    Tujuan penelitian
Dalam pembuatan makalah ini penulis memiliki tujuan tertentu.  Adapun tujuan tersebut adalah sebagai berikut :
1.        Mengetahui apa saja kandungan gizi yang ada pada kulit manggis
2.        Membuat sebuah solusi bagi penderita kanker dalam upaya  penyembuhan penyakit tersebut.
3.        Memanfaatkan limbah yang selama ini diabaikan.
4.        Memberikan peluang bisnis bagi masyarakat.

D.    Tinjauan Pustaka


Penelitian Vlietinch (1998) memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan di Cina yang juga menyimpulkan bahwa ekstrak kulit manggis menunjukkan potensi dalam menghambat HIV-1 protease yang mempengaruhi replikasi HIV (Chen et al,1996).
Hasil penelitian Ho et al di Taiwan tahun 2002 menyimpulkan bahwa Garcinone E pada ekstrak kulit manggis mampu mengatasi sel kanker hati, paru-paru dan lambung. A-mangostin merupakan senyawa yang paling kuat melawan kanker. Hasil penelitian juga menunjukkan a-mangostin mampu menghentikan pertumbuhan tumor di dalam usus.
Selain itu, a-mangostin juga mampu menghambat pertumbuhan  sel darah yang rusak pada kasus leukimia melalui induksi apoptosis (Matsumoto et al,2003). Apoptosis adalah kematian sel yang terprogam.
Hasil dan penelitian Mahabusarakam et al (2000) mengindikasikan bahwa xanthones mampu menghambat oksidasi LDL-kolestrol, prostaglandin E2, cyclooxygenases-1, dancyclooxygenases-2 yang merupakan factor kunci saat terjadi inflamasi atau peradangan. Penelitian lain juga membuktikan bahwa mangostin dalam kulit manggis mampu menurunkan kadar LDL (low density lipoprotein) sehingga tidak mampu mengoksidasi atau menyerang dinding arteri yang menyebabkan aterosklerosis.


E.   Landasan Teori
Buah manggis termasuk ke dalam species Garciana mangostana Linn, kelasDitocyledonae, keluarga Guttiferae, dan genus Garciana. Buah manggis memiliki bentuk bulat dengan warna kulit hijau muda bercampur sedikit merah atau merah hati. Buah manggis memiliki empat kelopak yang ada di atasnya yang berwarna hijau. Isi buah manggis berwarna putih, tidak bening salju. Buah manggis memiliki rasa yang khas, perpaduan antara rasa manis, asam dan sedikit sepat. Tak heran jika pangsa pasar dan harga jualnya relative tinggi di beberapa Negara seperti Taiwan, Hongkong, Malaysia, Singapura, Jepang, Belanda dan Arab Saudi.
Berdasarkan data tahun 2006, nilai ekspor buah-buahan di Indonesia di dominasi oleh komoditas manggis. Terbukti sebesar 37,40% ekspor manggis mendominasi total ekspor buah di Indonesia, meskipun produksi manggis hanya sebesar 0,50% total produksi buah-buahan di Indonesia. Ekspor manggis ke luar negeri berkisar 200-350 ton per bulan.
Harga manggis untuk ekspor mencapai 5-10 kali harga pasar local, tetapi persyaratan mutu dari negara pengimpor sangat tinggi. Tingginya persyaratan utu manggis ekspor membuat banyak buah manggis kita yang tidak memenuhisyarat ekspor.Agar dapat di manfaatkan lebih lanjut, buah manggis yang tak layak diekspor dapat diolah menjadi produk olahan buah manggis. Produk makanan atau minuman dari manggis yang dapat di kembangkan petani buah dan pengolah produk makanan di antaranya pembuatan sari buah (jus), koktail, dodol, selai, atau jelly.
Ada pula kerusakan lain pada buah manggis yang menyebabkan tidak dapat di konsumsi dan dijual. Kerusakan fisik tersebut seperti adanya getah kuning penyebab daging buah berasa pahit, daging buah transparan atau bening dan berair (disebut putih salju), serta kulit buah manggis yang sangat keras sehingga sulit dikupas. Jika buah manggis mengalami tiga kerusakan di atas, maka harus dipisahkan atau dibuang karena akan merusak kualitas olahan secara keseluruhan.
Salah satu penyakit akibat infeksi virus yang ditakuti banyak orang karena belum ada obatnya adalah HIV. HIV merupakan penyakit yang menyerang system kekebalan tubuh manusia. Mangostin xanthones yang terkandung dalam kulit manggis telah dibuktikan mampu menghambat siklus replikasi virus HIV (Vlietinch,1998).



F.     Metode Penelitian

Dalam membuat makalah ini penulis menggunakan beberapa metode dalam membuat makalah ini, adapun metode – metode yang digunakan dijelaskan sebagai berikut :
1.      Pengumpulan data
 Metode pertama yang penulis lakukan dalam upaya pembuatan makalah ini dengan mengambil informasi – informasi atau pengambilan data yang berkaitan dengan kulit manggis dan kandungannya. Adapun pada metode pengumpulan data ini penulis menggunakan 2 sumber data yaitu :
a.       Observasi
Pada pengumpulan yang dilakukan yaitu penulis melihat langsung kondisi dilpangan dimana banyak penderita kanker yang belum terobati dan banyak kulit manggis yang terbuang percuma justru bisa menjadi sumber limbah.
b.      Studi pustaka
Pada metode studi pustaka penulis mencari referensi – referensi buku ataupun karya – karya penelitian yang berhubungan dengan manggis dan kandungan gizi serta upaya dalam membantu mengobati penyakit kanker.
2.      Analisis data
Setelah melakukan metode pengumpulan data penulis melakukan langkah kedua dengan menganalisis dari sumber – sumber informasi yang telah didapatkan untuk mengambil sebuah tujuan tertentu dari gabungan pengumpulan data untuk dijadikan menjadi sebuah kesatuan yang mewakili dari tujuan penulis membuat makalah ini.
3.      Penyajian data

Dalam penyajian data penulis menggunakan 2 cara yaitu berupa informasi informasi non verbal dengan menjelaskan setiap sumber sumber yang mendukung tujuan dari penulis tentang manggis dan kandungannya  yang diperkuat dengan informasi –informasi verbal seperti tabel.
BAB II PEMBAHASAN


A.    Penyebab Kanker

Sampai saat ini, penyebab kanker belum diketahui pasti. Ada banyak faktor penyebab yang dapat menimbulkan kanker pada binatang percobaan. Namun, hal ini belum sepenuhnya dapat dibuktikan pada manusia, walaupun patut mendapat perhatian. Gaya hidup modern dewasa ini juga dapat meningkatkan risiko per­tumbuhan kanker. Misalnya saja kebiasaan merokok, konsumsi minuman keras yang berlebihan, banyak makan makanan berlemak, dan berganti-ganti pasangan seksual.
Karsinogen secara umum dapat diartikan sebagai penyebab yang dapat me-rangsang pembentukan kanker.  Beberapa karsinogen yang diduga dapat me­ningkatkan risiko terjadinya kanker sebagai berikut.
(a)        Senyawa kimia (zat karsinogen)
Banyak senyawa kimia yang dapat mempengaruhi timbulnya kanker pada berbagai macam jaringan. Misalnya sisa-sisa dari industri batubara, ter (jelaga), zat pewama, zat pengawet, bahan tambahan pada makanan dan mi­numan, karbon tetraklorida (CC14, asbes, merkuri, arsen, kromium, benzene, kloramfenikol, fenilbutason, senyawa nitrosamin, aflatoksin B aflatoksin G , asap rokok, dan sitostatika (alkil).
Kanker kulit banyak ditemukan pada pekerja pabrik cat dan pekerja yang . membersihkan cerobong asap karena adanya kandungan senyawa hidrokarbon.Kanker paru banyak ditemukan pada perokok dan perokok pasif karena menghirup kandungan nikotin (tar).
Keberadaan senyawa tersebut dalam tubuh dapat dicegah dengan menghindari makanan yang mengandung lemak tinggi makanan yang diawetkan,termasuk makanan yang diasinkan, diasap, dan dipanggang, makanan yang disimpan terlalu lama karena dapat tercemar aflatoksin yaitu suatu zat beracun yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus flavus, pemanis buatan seperti siklamat dan sakarin; dan jangan menggunakan minyak sayur yang dimasak terlalu panas karena teroksidasi dan terbentuknya radikal bebas yang memicu pembentukan kanker.
(b)        Faktor fisika
Faktor fisika yang terutama adalah radiasi seperti bom atom dan radioterapiagresif (radiasi sinar pengion). Kanker kulit dapat ditimbulkan akibat sinar ultraviolet yang berasal dari matahari. Kanker kulit dan leukemia dapat ditimbulkan oleh sinar radioaktif seperti sinar X dan sinar radiasi bom atom.Gesekan atau benturan pada salah satu bagian tubuh yang berulang dalam jangka waktu lama merupakan rangsangan yang dapat mengakibatkan terjadinya kanker pada bagian tubuh tersebut.  Hal ini disebabkan luka ataucedera pada tempat tersebut tidak sempat sembuh dengan sempuma.
(c)        Virus
Pada binatang percobaan, virus jelas dapat menyebabkan kanker. Pada manusia hal ini belum dapat dipastikan, tetapi beberapa jenis virus berhubungan erat dengan perubahan sel normal menjadi sel kanker. Jenis virus ini disebut virus penyebab kanker atau virus onkogenik. Terjadinya kanker hati (Hepatoma) meningkat tajam pada penderita hepati­tis kronis akibat virus hepatitis B dan C (VHB & VHC). Kanker serviks dihubungkan dengan terinfeksinya oleh human papilloma virus.
(d)       Hormon
Hormon adalah zat yang dihasilkan oleh kelenjar tubuh yang berfungsi mengatur kegiatan alat-alat tubuh. Diethyl stilbestrol, suatu hormon seks buatan yang umumnya digunakan untuk menggemukkan hewan ternak, terbukti sebagai penyebab timbulnya kanker rahim, payudara, dan alat reproduksi lainnya.
Pada beberapa penelitian diketahui bahwa pemberian hormon tertentu secara berlebihan dapat menimbulkan kanker pada organ tubuh yang dipengaruhinya, seperti payudara, rahim, indung telur, dan prostat. Pengaruh hormon sehingga dapat menyebabkan kanker belum diketahui dengan pasti.


Buah Manggis (Garcinia Mangostana) adalah buah asli dari kepulauan nusantara yang saat ini begitu sangat populer. Bagaimana tidak? Buah yang rasanya manis dan kaya kandungan vitamin C ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Selain itu buah manggis bersifat antiinflamasi dan    antioksidan dan di luar negeri dinobatkan sebagai buah dengan antioksidan tertinggi di dunia. 
Disamping manfaat yang terkandung dalam buah manggis dan berbagai khasiat dari buah manggis, kulit manggis ternyata juga  tidak kalah bermanfaat dan berkhasiat bagi kesehatan tubuh. Xanthone merupakan senyawa yang terkandung di dalam kulit buah manggis yang juga mengandung antioksidan yang tinggi. itulah sebabnya bukan hanya buahnya saja yang populer, namun kini sudah banyak negara yang mengembangkan produk-produk dari bahan kulit manggis sebagai ramuan herbal yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh manusia. 
Namun akibat mahalnya produk-produk jadi dari kulit buah manggis tentunya bagi sebagian orang akan mencari cara bagaimana memanfaatkan kulit buah manggis tanpa mengurangi khasiat dari kulit manggis tersebut. Tidak mungkin juga begitu buah manggis sudah habis langsung mengunyah kulitnya begitu saja karena rasanya jelas sangat pahit dan sepat. Salah satu cara termudah dan termurah mengolah kulit manggis sebagai penunjang kesehatan adalah dengan membuatnya menjadi jus kulit manggis.
Untuk membuatnya perlu sedikit kesabaran dan beberapa campuran untuk setidaknya meminimalisir rasa pahit dan sepatnya kulit manggis tersebut (terkecuali memang tidak masalah dengan rasa pahit). Di sini akan dibahas mengenai Cara Membuat jus Kulit Manggis Yang Benar Dan Sehat. Beberapa bahan dan hal-hal yang perlu disiapkan dan diperhatikan adalah sebagai berikut.

Bahan dan peralatan untuk membuat Jus Kulit Manggis :
  • Buah Manggis secukupnya (untuk untuk 1 orang bisa menggunakan 2-4 buah manggis, sesuai selera)
  • Air Putih yang sudah matang, untuk campuran membuat jus
  • Madu adalah alternatif terbaik untuk yang tidak suka rasa pahit
  • Gula rendah kalori juga baik sebagai pengurang rasa pahit dan sepat (gunakan gula aren)
  • Blender untuk membuat jus.
Cara membuat Jus Kulit Manggis :
  1. Pilihlah kulit buah manggis yang bagus (jika ada) agar tidak perlu susah membersihkan.
  2. Bersihkan dahulu bagian dalam kulit manggis dengan mencuci dengan air bersih agar kotoran yang melekat hilang, lalu bersihkan bagian dalam kulit manggis dengan mengeroknya dengan sendok kecil. Hati-hati dengan kulit yang berwarna hitam dan getah kuning sebaiknya dihindari agar jus tidak pahit dan sepat.
  3. Jika sudah bersih langkah selanjutnya adalah merebus kulit manggis tersebut dengan air secukupnya (langkah ini merupakan langkap optional untuk mengurangi rasa pahit dan sepatnya). Jangan membuang air rebusan karena air rebusan tersebut juga bermanfaat untuk berbagai macam terapi kesehatan. simpanlah di lemari pendingin untuk digunakan suatu waktu.
  4. Masukkan kerokan kulit dalam manggis atau kerokan kulit yang sudah direbus (pada langkah sebelumya) kedalam blender. Tambahkan bahan-bahan campuran jika diperlukan seperti madu, gula aren, atau alternatif lain sebagai bahan campuran untuk mengurangi rasa pahit dan sepatnya.
  5. Jus kulit Manggis pun siap diminum dan rasakan khasiatnya.
C.    Akibat Konsumsi Jus Kulit Manggis
Tak hanya bisa diolah menjadi berbagai produk, ternyata kulit manggis dapat digunakan dalam pengobatan tradisional, seperti mengobati penyakit kulit, diare dan disentri. Penelitian tentang khasiat kulit manggis telah dilakukan di berbagai Negara. Khasiat tersebut terletak pada kandungan senyawa antioksidan kompleksnya, yaitu xanthones. Namun, baru awal abad ini dilakukan ekstraksi kulit manggis dan diproses lanjut menjadi produk suplemen kesehatan.
Salah satunya adalah jus xanthone, jus yang banyak dijual di tempat penjualan buah ini sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Serta dapat mengobati berbagai macam penyakit. Khasiat jus xanthone ini telah terbukti, telah banyak orang yang mengkonsumsi dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Jus xanthone ini terbuat dari konsentrasi jus buah (keseluruhan bagian buah manggis), bunga roselle, apel, anggur, dan bahan pengawet digunakan madu murni sehingga terbebas dari bahan kimia.

Aturan pakai dan efek samping :
  • Disarankan dan sebaiknya diminum setelah makan.
  • Agar hasilnya lebih maksimal diminum secara rutin dan harus sering kontrol ke dokter.
  • Pada permulaan meminun jus mungkin akan terasa mual karena belum terbiasa.
  • Bila dalam proses pembuatan tidak higenis memungkinkan masih adanya bakteri tertentu sehingga mengakibatkan gatal gatal atau alergi.



D.     Kandungan Gizi Buah dan Kulit Manggis dan Manfaatnya dalam mengobati kanker
                        
            Ada beberapa kandungan pokok pada buah dan kulit manggis diantaranya dijelaskan sebagai berikut.
a.       Xanthones, Senyawa Berkhasiat dalam Kulit Manggis
Berbeda dengan buah-buahan pada umumnya, manfaat terbesar buah manggis bagi kesehatan bukan terletak pada daging buahnya, melainkan pada kulit buahnya. Di dalam kulit buah manggis (pericarp) terdapat komponen yang bersifat antioksidan. Zat ini disebut denganxanthones.
Meskipun daging buah manggis mengandung vitamin C yang juga merupakan sumber antioksidan alami, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Berikut ini kandungan zat gizi buah manggis.
Tabel. Kandungan Zat Gizi dalam 100 gram Buah Manggis
Komponen Zat Gizi
Jumlah
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Fosfor
Zat Besi
Natrium
Kalium
Vitamin B1
Vitamin B2
Niasin
Vitamin C
Kadar Abu
Kadar Air
34 kalori
0,6 gram
1 gram
5,6 gram
7  mg
4 mg
1 mg
7 mg
19 mg
0,03 mg
0,03 mg
0,3 mg
4,2 mg
0,1 gram
87,6 gram

Sebelum membahas antioksidan dalam buah manggis, tidak ada salahnya kita mengetahui tentang peran antioksidan untuk kesehatan dan pemicu terbentuknya radikal bebas. Fungsi utama antioksidan adalah melawan (menetralisir) prooksidan atau lebih dikenal sebagai radikal bebas. Antioksidan mampu menghambat proses penuaan organ tubuh, mencegah penyakit jantung, mencegah kanker, mencegah kebutaan, serta meningkatkan system kekebalan tubuh.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa mengkonsumsi antioksidan dari makanan (misalnya vitamin C dari lemon) dalam jumlah besar dapat meningkatkan kemampuan antioksidan dalam darah sebesar 10-25%. Dampak yang ditimbulkan diantaranya dapat mencegah kepikunan dan penurunan pendengaran, mempertahankan kemampuan sel otak, dan melindungi pembuluh darah kapiler dari kerusakan akibat proses oksidasi.
Radikal bebas merupakan molekul yang tidak stabil karena kehilangan elektronnya. Untuk menjadi stabil, radikal bebas akan mengambil electron dari molekul atau sel lain dalam tubuh kita. Proses pengambilan electron dari sel-sel tubuh kita menyebabkan kerusakan sel. Dengan kata lain, radikal bebas akan menyerang tubuh kita terutama merusan protein, sel, dan jaringan dalam organ tubuh. Bentuk serangan tersebut sebenarnya merupakan upaya radikal bebas untuk menstabilkan diri. Tubuh kita memproduksi radikal bebas akibat terjadinya proses oksidasi. Namun,sesungguhnya tubuh kita juga memproduksi antioksidan yang akan menetralisir radikal bebas tersebut. Masalahnya apabila radikal bebas yang ada di dalam tubuh kita terlalu banyak dan tidak seimbang dengan antioksidan yang tersedia, maka sel kitalah yang akan menjadi sasaran.
Serangan radikal bebas secara terus-menerus  akan memicu terjadinya penuaan dini dan penyakit-penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung koroner, aterosklerosis, osteoporosis, kanker, sirosis hati, alzheimer, obstruksi paru, diabetes, ginjal kronik dan stroke. Semakin banyak radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh kita, resiko terserang berbagai penyakit juga akan semakin besar. Agar tubuh tetap sehat, maka paparan radikal bebas harus dinetralisir oleh antioksidan yang ada di dalam tubuh kita.

b.      Antioksidan dalam Manggis

Komponen penting yang paling bermanfaat pada kulit manggis adalah xanthones. Telah banyak klaim mengenai kehebatan xanthones yang dipublikasikan di berbagai jurnal atau artikel. Hal ini disebabkan sifat xanthones yang memiliki aktifitas sebagai antikanker, antibakteri, dan antiinflamasi. Selain itu, xanthones juga berpotensi untuk memelihara kesehatan system imunserta mendukung kesehatan mental, serta mendukung keseimbangan mikrobiologi, serta meningkatkan kelenturan sendi.
Xanthones merupakan senyawa keton siklik polipenol dengan rumus molekul C13H8O2. Struktur dasar xanthones terdiri dari tiga benzena dengan satu benzena di tengahnya yang merupakan keton. Hampir semua molekul turunan xanthones mempunyai gugus penol. Oleh karena itu, xanthones sering disebut polipenol. Xanthones atau sering disebut xanthenone, biasanya terdapat dalam tanaman keluarga Bonnetiaceae, Cluciaceae, dan Podostemaceae. Xanthones memiliki 200 jenis zat turunan dan 40 di antaranya terdapat dalam kulit manggis.

c.       Kekuatan Antioksidan dalam Xanthones

Akhir-akhir ini banyak penelitian yang mengungkapkan kandungan antioksidan dari berbagai jenis makanan. Banyak bahan makanan di alam yang mengandung antioksidan dalam konsentrasi tinggi dan dapat menetralisasi radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.
Beberapa contoh antioksidan yang hampir setiap hari kita konsumsi adalah vitamin A, C, E dalam sayur dan buah segar. Tak hanya itu, flavonoid yang terkandung dalam teh hijau juga bersifat antioksidan sehingga berkolerasi dalam pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah (Roberge et al,1994).
Kekuatan antioksidan dihitung dari kemampuannya dalam menetralisasi gugus radikal bebas. Kemampuan tersebut dihitung dengan satuan ORAC (oxygen radical absorbance capacity), yaitu kemampuan dalam menyerap radikal oksigen. Dibandingkan dengan kandungan antioksidan pada buah-buahan lain, kandungan antioksidan pada manggis kedua terbesar setelah buah wolfberry yang tumbuh di daerah tertentu di Cina.
Xanthones merupakan gabungan molekul yang terdiri atas berbagai senyawa kimia yang berpotensi sebagai antioksidan dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Ternyata sejak berabad-abad yang lalu, kulit manggis telah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional. Sekarang, berbagai penelitian mengenai khasiat dan manfaat xanthones telah dilakukan di berbagai negara. Berikut ini beberapa hasil penelitian mengenai khasiat dan manfaat xanthones bagi kesehatan
-          Sebagai antiinflamasi
Inflamasi atau peradangan merupakan proses perlindungan sel darah putih bersama senyawa kimia lain dalam melindungi tubuh dari infeksi oleh benda asing, seperti bakteri dan virus. Lebih mudahnya, inflamasi adalah respon jaringan tubuh terhadap kerusakan. Akibat umum inflamasi adalah radang sendi, alergi (contoh: asma), dan sakit kepala.
-          Sebagai antibakteri
Xanthones bersifat anti-mikrobia terhadap MRSA (methicillin-resistant staphylococcus aureus), yaitu bakteri yang telah kebal terhadap obat antibiotik yang dapat menyebabkan infeksi parah. Bakteri ini sangat menakutkan karena dalam waktu singkat akan memakan sel-sel tubuh manusia. Bakteri ini dapat menyebabkan cacat fisik dan kematian pada penderitanya.
-          Sebagai antijamur
Xanthones juga memiliki kemampuan untuk menghambat aktivitas kapang atau jamur. Penyebab penyakit atau fitophatogenik. Beberapa contohnya adalahFusarium oxysporum V, Alternaria tenuis, dan Dreschlera oryzae (Cochliobolusmiyabeanu).
-          Sebagai antivirus
Salah satu penyakit akibat infeksi virus yang ditakuti banyak orang karena belum ada obatnya adalah HIV. HIV merupakan penyakit yang menyerang system kekebalan tubuh manusia. Mangostin xanthones yang terkandung dalam kulit manggis telah dibuktikan mampu menghambat siklus replikasi virus HIV (Vlietinch,1998).
Hasil penelitian Vlietinch (1998) memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan di Cina yang juga menyimpulkan bahwa ekstrak kulit manggis menunjukkan potensi dalam menghambat HIV-1 protease yang mempengaruhi replikasi HIV (Chen et al,1996). Tampaknya mekanisme kerja xanthones berbeda dengan obat antiretroviral (ARV).
-          Sebagai antidiabetes
Penelitian di jepang pada tahun 2001 menyebutkan bahwa komponenmangiferin pada kulit manggis mampu menurunkan kadar gula darah pada tikus percobaan penderita diabetes. Mangiferin mampu menurunkan kejadian resistensi insulin.
-          Sebagai antikanker
Xanthones  dari kulit manggis dibuktikan berpotensi sebagai antikanker dan antitumor pada tikus percobaan. Walaupun secara ilmiah baru dilakukan pada tikus percobaan, tetapi kenyataan ini telah membuka mata para ilmuan untuk meneliti khasiat ekstrak kulit manggis lebih lanjut secara nyata. Hasil penelitian Ho et al di Taiwan tahun 2002 menyimpulkan bahwa Garcinone E pada ekstrak kulit manggis mampu mengatasi sel kanker hati, paru-paru dan lambung. A-mangostin merupakan senyawa yang paling kuat melawan kanker. Hasil penelitian juga menunjukkan a-mangostin mampu menghentikan pertumbuhan tumor di dalam usus. Selain itu, a-mangostin juga mampu menghambat pertumbuhan  sel darah yang rusak pada kasus leukimia melalui induksi apoptosis (Matsumoto et al,2003). Apoptosis adalah kematian sel yang terprogam.
-          Potensi xanthones dalam mencegah dan mengatasi penyakit jantung
Xanthones memiliki sifat antitrombotik dan antiplatelet (menghambat agregasi platelet). Selain itu, bersifat vasorelaxation (penurun tekanan darah pada dinding pembuluh) yang bersifat protektif terhadap penyakit kardiovaskular (penyakit jantung iskemi dan aterosklerosis), hipertensi, dan trombosit. Hasil dan penelitian Mahabusarakam et al (2000) mengindikasikan bahwa xanthones mampu menghambat oksidasi LDL-kolestrol, prostaglandin E2, cyclooxygenases-1, dancyclooxygenases-2 yang merupakan factor kunci saat terjadi inflamasi atau peradangan. Penelitian lain juga membuktikan bahwa mangostin dalam kulit manggis mampu menurunkan kadar LDL (low density lipoprotein) sehingga tidak mampu mengoksidasi atau menyerang dinding arteri yang menyebabkan aterosklerosis.



























BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari hasil penelitian bebrapa pihak terkait yang tertarik meneliti buah manggis dan kulitnya dengan mempalajari kandungan gizinya mengambil kesimpulan bahwa dalam kulit manggis terdapat zat antioksidan yang mampu membantu mangurangi penyakit kanker yang diderita manusia. Dengan adanya penelitian seperti ini orang – orang yang terkena penyakit kanker tidak perlu gundah dan risau karena ada obat untuk menyembuhkannya walaupun memang belum banyak orang yang tahu. Semoga dengan adanya penemuan tersebut cukup membantu penderita kanker dalam menyembuhkan penyakit yang mematikan seperti itu.
B.     Saran
Sebelum mengunakan jus kulit manggis ini sebaiknya penderita kanker berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter agar ketika mengkonsumsi jus tersebut tidak mengalami efek samping yang justru bisa membahayakan. Selain itu ketika membuat jus kulit manggis sebaiknya dilakukan dengan prosedur yang benar dan baik agar hasilnya lebih maksimal.

C.    Daftar Pustaka
Kastaman, Roni.  2006.  Buah Manggis dan Kandungannya . Jakarta: Yrama Widya.
Huda, khoirul. 1998. Ciri – Ciri dan Penyebab Kanker. Medan: Surya Karya.
Purwanto, Gamawan, dan Noor  Istiqomah.  2001.  Pengobatan Kanker dengan                              Ramuan Tradisional.  Bandung:  Citra Mustika.
Efendi, Suparno. 2002. Kajian Pengembangan Komoditi Manggis.Tasikmalaya:    Angkasa.
Setiawan, Beni. 2000. Cara Pembuatan Jus Aneka Buah. Surabaya: Karya Setia.