Mampukah
Saya Bersaing di Dunia Kerja Esok dan Langkah – Langkah Strategis Apa saja Yang
Saya Lakukan Untuk Berkompetisi Di Dunia Kerja Esok?
Pertanyaan seperti itu
kerap muncul di kalangan lulusan mahasiswa yang telah mendapatkan ijazah selama menempuh perkuliahan di
perguruan tinggi.
Memang di dunia kerja terkadang lebih kejam
kehidupannya dari pada di perkuliahan, karena kita punya ambisi ingin
mendapatkan posisi yang terbaik di jabatannya. Kalau di perkuliahan masih mudah
mencari teman yang bisa saling membantu beda dengan dunia kerja teman dekat
saja munkin saja bisa menjadi lawan kita yang harus di kalahkan. Tapi itu semua
tergantung sikap kita menghadapi kenyataan yang terjadi di kehidupan ini yang
seakan-akan kita ini hidup di hutan rimba, ada yang membunuh dan di bunuh.
Seperti dalam kata “Barang siapa yang bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka dia
akan bisa bertahan hidup”.
Kehidupan dunia kerja
di tiap daerah pastinya berbeda-beda, misalkan di daerah Jabotabek beda
persaingannya dengan yang berada di wilayah daerah. Itu dikarenakan faktor
social yang paling berpengaruh diantara perbedaannya.
Untuk menyikapi hal
seperti ini kita untuk mahasiswa jangan Cuma mengandalkan ijazah saja atau
gelar S1. Tentunya kita minimal punya keahlian sesuai yang kita jalani di
jurusan masing-masing. Misalkan mahasiswa Teknik Sipil tentunya dia tahu
bagaimana caranya membangun sebuah gedung atau bangunan yang baik itu seperti
apa yang bisa memenuhi kebutuhan yang ada di masyarakat untuk jangka yang
panjang. Begitupun jurusan lainnya, tetapi kita tidak harus terpaku pada
jurusan yang kita jalani, kita juga harus mengetahui ilmu-ilmu yang lainnya
yang berada di luar kehidupan kita yang sedang di jalani.
Kita kaum mahasiswa
yang berpendidikan harus bisa membedakan kualiatas dari segi penampilan, sikap,
maupun tuturkata kesopanan kita itu harus kita jaga supaya kita bisa mempunyai
citra yang baik sebagai lulusan sarjana yang mempunyai karakter.
Lulusan sarjana biasanya mempunyai gengsi yang tinggi dalam hal melamar pekerjaan, karena tidak mungkin llulusan sarjana menjadi “tukang” dalam sebuah proyek misalkan, tentunya mempunyai keinginan untuk memiliki jabatan yang lebih tinggi. Tetapi itu semua bisa saja terjadi tergantung sikap kita menyikapi kenyataan di kehidupan ini. Kenyataanya banyak lulusan sarjana yang masih menganggur, itu dikarenakan biasanya memiliki gengsi yang tinggi karena semua orang pasti bisa bekerja atau berwirausaha meskipun itu orang yang memiliki cacat fisik.
Lulusan sarjana biasanya mempunyai gengsi yang tinggi dalam hal melamar pekerjaan, karena tidak mungkin llulusan sarjana menjadi “tukang” dalam sebuah proyek misalkan, tentunya mempunyai keinginan untuk memiliki jabatan yang lebih tinggi. Tetapi itu semua bisa saja terjadi tergantung sikap kita menyikapi kenyataan di kehidupan ini. Kenyataanya banyak lulusan sarjana yang masih menganggur, itu dikarenakan biasanya memiliki gengsi yang tinggi karena semua orang pasti bisa bekerja atau berwirausaha meskipun itu orang yang memiliki cacat fisik.
Jadi, intinya kita
sebagai mahasiswa tentunya harus mempunyai banyak jaringan saudara atau teman
yang nantinya bisa memudahkan kita untuk mencari pekerjaan. Jika ada waktu
luang di kampus, pergunakanlah waktu itu manfaatkanlah sebaik-baiknya untuk
mengikuti kegiatan organisasi di tingkat jurusan, fakultas, maupun di tingkat
universitas. Dari sana akan kita dapatkan pengetahuan yang lebih untuk masa
depan, karena Ilmu itu sangatlah luas adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar