Rabu, 05 Juni 2013

opini

Mampukah Saya Bersaing di Dunia Kerja Esok dan Langkah – Langkah Strategis Apa saja Yang Saya Lakukan Untuk Berkompetisi Di Dunia Kerja Esok?
Pertanyaan seperti itu kerap muncul di kalangan lulusan mahasiswa yang telah mendapatkan  ijazah selama menempuh perkuliahan di perguruan tinggi.
Memang  di dunia kerja terkadang lebih kejam kehidupannya dari pada di perkuliahan, karena kita punya ambisi ingin mendapatkan posisi yang terbaik di jabatannya. Kalau di perkuliahan masih mudah mencari teman yang bisa saling membantu beda dengan dunia kerja teman dekat saja munkin saja bisa menjadi lawan kita yang harus di kalahkan. Tapi itu semua tergantung sikap kita menghadapi kenyataan yang terjadi di kehidupan ini yang seakan-akan kita ini hidup di hutan rimba, ada yang membunuh dan di bunuh. Seperti dalam kata  “Barang siapa yang bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka dia akan bisa bertahan hidup”.
Kehidupan dunia kerja di tiap daerah pastinya berbeda-beda, misalkan di daerah Jabotabek beda persaingannya dengan yang berada di wilayah daerah. Itu dikarenakan faktor social yang paling berpengaruh diantara perbedaannya.
Untuk menyikapi hal seperti ini kita untuk mahasiswa jangan Cuma mengandalkan ijazah saja atau gelar S1. Tentunya kita minimal punya keahlian sesuai yang kita jalani di jurusan masing-masing. Misalkan mahasiswa Teknik Sipil tentunya dia tahu bagaimana caranya membangun sebuah gedung atau bangunan yang baik itu seperti apa yang bisa memenuhi kebutuhan yang ada di masyarakat untuk jangka yang panjang. Begitupun jurusan lainnya, tetapi kita tidak harus terpaku pada jurusan yang kita jalani, kita juga harus mengetahui ilmu-ilmu yang lainnya yang berada di luar kehidupan kita yang sedang di jalani.
Kita kaum mahasiswa yang berpendidikan harus bisa membedakan kualiatas dari segi penampilan, sikap, maupun tuturkata kesopanan kita itu harus kita jaga supaya kita bisa mempunyai citra yang baik sebagai lulusan sarjana yang mempunyai karakter.
Lulusan sarjana biasanya mempunyai gengsi yang tinggi dalam hal melamar pekerjaan, karena tidak mungkin llulusan sarjana menjadi “tukang” dalam sebuah proyek misalkan, tentunya mempunyai keinginan untuk memiliki jabatan yang lebih tinggi. Tetapi itu semua bisa saja terjadi tergantung sikap kita menyikapi kenyataan di kehidupan ini. Kenyataanya banyak lulusan sarjana yang masih menganggur, itu dikarenakan biasanya memiliki gengsi yang tinggi karena semua orang pasti bisa bekerja atau berwirausaha meskipun itu orang yang memiliki cacat fisik.
Jadi, intinya kita sebagai mahasiswa tentunya harus mempunyai banyak jaringan saudara atau teman yang nantinya bisa memudahkan kita untuk mencari pekerjaan. Jika ada waktu luang di kampus, pergunakanlah waktu itu manfaatkanlah sebaik-baiknya untuk mengikuti kegiatan organisasi di tingkat jurusan, fakultas, maupun di tingkat universitas. Dari sana akan kita dapatkan pengetahuan yang lebih untuk masa depan, karena Ilmu itu sangatlah luas adanya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar